grup lawak legendaris

5 Grup Komedi Legendaris Indonesia yang Jarang Diketahui Gen Z

Kisah perjalanan komedi atau humor di Indonesia punyai histori panjang hingga dapat bertahan dan kita menikmati hingga hari ini. Beda zaman, beda pula orangnya. Tidak sedikit aksi-aksi jenaka melahirkan legenda terhadap tiap tiap zamannya. Dan tentu saja komedi tidak hanya ditampilkan secara solo, namun juga secara kelompok.

Perjalanan historis panggung komedi di Indonesia telah melahirkan sejumlah group lawak legendaris yang pernah begitu gegap gempita menghiasi layar kaca dan radio para pemirsa. Dari sekian banyak group lawak yang pernah lahir, setidaknya ada beberapa diantaranya yang pernah capai kejayaan di masanya dan dikenang hingga hari ini.

Siapakah sajakah mereka ?. Inilah 5 group lawak legendaris yang jadi kiblat komedian hari ini.

1. Srimulat

Grup lawak Aneka Ria Srimulat, atau lebih dikenal bersama dengan nama Srimulat saja, merupakan group lawak legendaris yang mewarnai seni pertunjukkan Indonesia sejak 1950 hingga akhir 1980-an.

Aneka Ria Srimulat didirikan oleh sepasang suami-istri, Raden Ayu Srimulat dan Kho Tjien Tiong alias Teguh Slamet Rahardjo, terhadap 1950 di Solo.

Awalnya, Srimulat adalah pertunjukan musik yang disisipi drama komedi. Bukan hanya lawakan, namun cerita tradisional layaknya ludruk, ketoprak, janger, kentrung, lenong dan drama tradisional lainnya.

Beberapa pelawak kondang yang dilahirkan oleh Srimulat di antaranya adalah: Gepeng, Paimo, Asmuni, Basuki, Kadir, Tukul, Doyok, Nunung, Tessy, Gogon, Mamiek, Tarzan, Polo. Meski group lawak ini telah bubar, para personelnya tetap kerap manggung bersama.

2. Kwartet Jaya

Kwartet Jaya merupakan group lawak yang memadai kondang di era 70-an dan merajai banyak pementasan waktu itu. Kelompok lawak ini pertama kali didirikan terhadap 1967 oleh Bing Slamet bersama dengan Eddy Sudihardjo atau Eddy Sud, Kho Tjeng Lie atau Ateng, dan Iskak Darmo Suwiryo atau Iskak. Sebelum Ateng bergabung, group lawak ini sempat diberi nama EBI, singkatan berasal dari Eddy Sud, Bing, dan Iskak.

Sepeninggal Bing Slamet terhadap tahun 1974, Kwartet Jaya akhirnya bubar. Kendati telah berpisah, ketiga personelnya kadang kala tetap kerap mentas bersama. Ateng dan Iskak senantiasa menekuni dunia komedi hingga akhir hidupnya. Duo pelawak kondang ini bermain di televisi nasional sebagai Petruk dan Bagong dalam acara Ria Jenaka tahun 1990-an.

Eddy Sud sempat banting stir bersama dengan jadi produser untuk sejumlah acara musik di televisi. Salah satu yang fenomenal adalah acara musik Aneka Ria Safari. Kini semua personel Kwartet Jaya telah meninggal dunia. Bing Slamet tahun 1974, Iskak tahun 2000, Ateng tahun 2003 dan Eddy Sud tahun 2005.

3. Bagio CS

Bagio CS merupakan group lawak yang beranggotakan Bagio itu sendiri, ditemani Darto helm, Diran, dan Sol Saleh. Bagio Cs ini mendapat tempat di hati publik kurang lebih tahun 1970-an hingga 1980-an.

Bagio sendiri sempat merasakan bangku kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, namun tidak selesai dikarenakan ia menghendaki memusatkan perhatian terhadap karier melawak.

Bagio CS tak sekedar muncul di televisi dan film, juga aktif di berbagai panggung dan rekaman lawak, kadang berkolaborasi bersama dengan Eddy Sud. Bagio kebanyakan memerankan tokoh yang kagetan dan latah bersama dengan kalimat “Eh, copot.. copot!”.

4. Warkop DKI

Warkop DKI merupakan group lawak Indonesia paling sukses di era 1980-an dan 1990-an. Bahkan nama group ini seakan hidup konsisten di hati masyarakat lewat film Warkop DKI reborn yang digarap 2019 kemarin.

Dinamakan Warkop DKI dikarenakan ketiga personelnya membawakan salah satu acara di Radio Prambors bertajuk Warkop alias Warung Kopi. Sedang DKI kependekan berasal dari para personenya yakni Dono, Kasino dan Indro. Sebenarnya group lawak ini beranggotan 5 orang yakni Nanu (Nanu Moeljono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro).

Baca Juga : Sejarah dan Jenis Film Komedi

Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta namun Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta. Mereka pertama kali capai kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan berasal dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors.

Acara lawakan tiap tiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir. Dari ketiga personel utama Warkop DKI, waktu ini hanya Indro yang tetap tersisa. Kasino meninggal dunia tahun 1997 dikarenakan tumor otak, dan Dono menyusul di tahun 2001 dikarenakan penyakit kanker yang diderita.

5. Bagito

Bagito merupakan group lawak yang punyai honor fantastis untuk ukuran era tahun 90-an. Tak tanggung-tanggung bayaran mereka capai 1 milyar rupiah. Harga ini dapat dimaklumi dikarenakan Bagito Show meraih rating memadai tinggi dan bertahan memadai lama di layar kaca.

Bagito beranggotakan tiga orang, yakni Miing (Dedi Gumelar), Didin (Didin Pinasti) dan Unang (Hadi Wibowo) mempunyai group ini jadi group lawak termahal Indonesia. Grup lawak ini berawal berasal dari Radio Suara Kejayaan, radio sumber pelawak. Banyak pelawak lain yang besar berasal dari radio tersebut, layaknya Patrio, Ulfa Dwiyanti, Komeng, hingga mendiang Taufik savalas.

Pembagian peran dalam Bagito Group biasanya, Miing sebagai orang kampung yang ngotot, Didin sebagai anak orang kaya yang bertugas jadi pemberi umpan banyolan dan Unang sebagai tokoh kekanak-kanakan yang multitalenta.

error: Content is protected !!