Bakal calon presiden 2024-2029 yang diusung PKS, Anies Rasyid Baswedan (tengah) berpose bersama dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri), dan Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman (kiri) usai pembacaan hasil ketentuan Musyawarah Majelis Syuro VIII PKS di Jakarta, Kamis (23/2/2023). PKS secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai akan calon presiden tahun 2024-2029.
Jakarta Bakal calon presiden (bacapres) berasal dari Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP), Anies Baswedan, menyebutkan tantangan ke depan bukan tantangan yang kecil. Sebab, Anies Baswedan membuktikan akan berhadapan bersama dengan lawan politik yang punyai sumber energi terlampau besar.
Kita memahami tantangan ke depan, bukan tantangan yang kecil, tantangan yang besar. Dan kami akan berhadapan terhitung bersama dengan lawan yang punyai sumber energi yang terlampau besar,” ujar Anies saat mengimbuhkan sambutan launching Gerakan Dzikir Kemenangan dan Keselamatan Negeri yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Akui Tak Gentar
Anies meyakinkan tidak gentar bersama dengan lawan yang punyai materi besar. Mantan Menteri Pendidikan itu siap hadapi lawan bersama dengan kapabilitas spiritual. Tapi kami tidak dulu gentar bersama dengan ukuran material. Kita membuktikan kekuatan, stimulus kapabilitas spiritual yang kami punyai untuk menggapai yang dijanjikan oleh republik ini,” ujar Anies.
Anies yakin tekad baiknya akan berlangsung baik karena bersama dengan orang-orang yang baik. “Kita yakin, bersama dengan tekad baik, berlangsung bersama dengan bersama dengan orang-orang baik, bersama dengan target baik,” kata Anies.
Menurut mantan gubernur DKI Jakarta ini, melalui zikir, Allah akan membukakan jalur supaya mampu menunaikan amanat bersama dengan baik.
Dan ikhtiar ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu kelompok, bukan tentang satu anggota berasal dari bangsa ini, tapi tentang nasib seluruh komponen bangsa. Ini tentang anak cucu kami dan era depan bangsa kita,” kata Anies.
Ibadah Haji
Bakal capres yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Perbaikan Anies Baswedan pekan depan akan menjalankan ibadah haji. Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari menghendaki supaya ibadah yang akan dijalan Anies tidak dikaitkan bersama dengan politik.
“Pak Anies memahami berangkat haji ini di dalam rangka ibadah. Beliau akan menjalankan ibadah bersama dengan baik di sana. Jadi tentunya beliau sebagai seorang muslim yang baik, yang coba menjalankan ibadahnya, terhitung tidak akan berpikir mengfungsikan ini secara politis,” kata pria yang akrab disapa Tobas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Dia menepis bahwa Anies Baswedan akan langsung memberitakan akan cawapresnya sebelum saat berangkat haji. Tobas menghendaki seluruh pihak memisahkan urusan ibadah bersama dengan politik.
Jadi tidak perlu didorong-dorong, dipaksakan perlu sebelum saat berangkat haji (mengumumkan cawapres Anies), dan dikait-kaitkan bahwa nama tersebut disebut untuk sesudah itu didoakan di Tanah Suci. Menurut saya sudahlah kami pisahkan pada ibadah dan politik,” ungkapnya. Terlebih, kata Tobas, kewenangan untuk menentukan cawapres sudah diserahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan.
Ada Tekanan Dari Partai Nasdem
Dan karena kami sudah menyerahkan sepenuhnya kewenangan untuk menentukan dan memberitakan cawapres kepada Mas Anies. Tinggal kami nanti tunggu ya kapan Mas Anies jadi bahwa tersedia momentum yang tepat cocok bersama dengan dinamika politik yang tersedia untuk langsung memberitakan cawapresnya,” memahami dia.
Sebelumnya, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengungkap rencana Anies Baswedan menunaikan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi, pada 22 Juni 2023, lantaran ada tekanan berasal dari Partai NasDem.
Saya kok punyai feeling tekanan pada rekan kami di Koalisi Perubahan untuk Perubahan (KPP), yaitu Partai NasDem tersedia kaitannya bersama dengan rencana keberangkatan bacapres Anies Baswedan yang akan menunaikan ibadah haji,” kata Syahrial, kepada wartawan, Senin (19/6/2023).
Baca Juga : SBY Ingin Sekali Bertemu Megawati, Demokrat: Jangan Ada Kompor
Saya baca di media, Mentan SYL sudah diultimatum supaya datang diperiksa KPK,” sambungnya. Tak cuma itu, dia mendengar kabar jikalau tersedia pihak yang inginkan menjegal pengumuman cawapres Anies. Karena, KPP berencana akan memberitakan nama cawapres sebelum saat Anies menunaikan ibadah haji.
Kendati demikian, Syahrial menghendaki apa yang menjadi feelingnya tersebut tidak benar. Karena nama pasangan akan capres dan cawapres yang akan diusung KPP tentu akan dibawa Mas Anies menghadap Yang Maha Kuasa ke Tanah Suci. Apakah karena pihak yang berusaha menjegal KPP mendengar kabar angin jikalau Mas Anies akan memberitakan cawapresnya sebelum saat ke Mekkah?” tutur Syahrial.
Apakah spekulasi saya ini akan terbukti? Kita melihat lah perkembangannya sebelum saat keberangkatan Mas Anies menunaikan ibadah haji,” tambahnya.