Tak ada yang membantah bahwa Charlie Chaplin adalah komedian yang begitu berpengaruh dalam sejarah perjalanan dunia hiburan. Memiliki penampilan yang begitu ikonik dengan stelan jas, tingkah kocak dan kumis kotaknya, selalu menjadi inspirasi bagi komedian lain di era selanjutnya.

Dalam sepanjang karirnya, ia berhasil menghadirkan banyak film komedi yang sangat lucu sekaligus berisi sindiran dengan permasalah seperti sosial, politik atau budaya pada saat itu. Dimana ini dikenal dengan era film bisu.

Namun, terlepas dari kesuksesannya sebagai salah satu aktor besar Hollywood, kehidupan pribadi Charlie Chaplin tak bisa lepas dari sorotan dan selalu memiliki cerita menarik. Apa saja? Ini dia diantaranya:

1. Kehidupan yang sangat berat

Charlie Chaplin melalui masa kecil yang tidak mudah. Saat kesehatan sang ibu memburuk, dibarengi pula dengan kondisi keuangan keluarganya. Bahkan pada tahun 1896, Chaplin dan saudara tirinya dikirim ke sekolah asrama umum untuk anak yatim dan anak-anak miskin karena begitu buruknya kondisi ekonomi keluarganya saat itu.

Menghabiskan sekitar 18 bulan di tempat itu, ia belajar membaca dan menulis namun juga menderita perundungan yang dilakukan oleh teman-temannya hingga pencambukan. Yang lebih buruk, sang ibu kemudian masuk ke rumah sakit jiwa dan ayahnya yang tak bisa merawatnya dengan baik meninggal karena alkohol pada umur 37 tahun.

2. Chaplin tak suka film pertamanya

Dalam tur vaudeville keduanya di Amerika Serikat pada tahun 1913, Kaystone Studion menyewa Chaplin 150 Dollar AS seminggu. Dia membuat penampilan film pertamanya di awal tahun berikutnya dan memainkan peran di film “Making a Living” sebagai seorang penipu.

Memakai kacamata berlensa, kumis dan topi, ia mendapatkan beberapa lawakan lucu terutama saat melawan sang aktor utama. Namun, secara keseluruhan Chaplin merasa tak puas dengan penampilannya. Ia mengaku tampil kaku dalam film itu dan tidak menyukainya.

3. Dengan cepat menjadi kaya raya

Mendapatkan bayaran 1.250 dollar AS perminggunya plus bonus hingga 10.000 dollar AS, Chaplin pindah ke Essanay Studios pada Desember 1914 dan disebut-sebut sebagai sebagai komedian terhebat di dunia.

Ia lantas menandatangi kontrak bersama Mutual Film Corporation dengan nilai mencapai 670.000 dolar AS dalam setahun. Setelahnya, ia setuju untuk membuat delapan film komedi untuk First National dengan nilai melebihi 1 juta dolar AS.

Pada tahun 1919, Chaplin bersama sesema ikon Hollywood, Douglas Fairbanks, D.W. griffith dan Mary Pickfordakhirnya mendirikan studio sendiri. Dengan jumlah uang yang sangat besar itu, Chaplin berubah menjadi salah satu aktor paling kaya saat itu.

4. Menolak kehadiran teknologi Talkie

Pada tahun 1927, dimulai dengan the Jazz Singer, film-film bersuara dengan cepat membenamkan film-film bisu. Namun Chaplin saat itu ragu untuk mengadopsi teknologi baru tersebut karena bisa merusak ciri khasnya yang bisu dengan judul Little Tramp.

Di Dua filmnya “City Lights” dan “Modern Times” pada tahun 1930-an, Chaplin akhirnya mulai memasukkan musik namun tetap tanpa dialog, kecuali satu adegan saat ia bernyanyi dengan bahasa Italia yang tak masuk akal.

Ia akhirnya merilis film penuh dengan suara pada tahun 1940, “The Great Dictator”, sebuah satir anti-Hitler yang membuatnya menjadi sosok ikonik mirip Hitler namun versi komedi.

5. Tiga kali menikah dengan artis yang lebih muda

Chaplin mengikat tali pernikahan dengan artis berusia 17 tahun Mildred Harris pada 1918. Sebuah keputusan yang akan dia sesali dengan kalimat bahwa mereka “tak bisa didamaikan.” Setelah berpisah dengan Mildred, ia kemudian menikahi aktris lain,Lita Grey, yang masih berusia 16 tahun dan juga berakhir dengan perceraian.

Baca Juga : Profil 8 Komedian Wanita Populer Saat Ini

Selanjutnya ketika ia berusia 54 tahun pada 1943, Chaplin kembali menikah dengan seorang wanita berusia 18 tahun bernama Oona ONeill yang dikenalnya melalui agen Hollywood. Ayah O’Neill, seorang penulis drama dikabarkan sangat kesal dengan itu hingga mencabut hak warisnya.

Namun tak seperti hubungan lainnya, hubungan Chaplin kali ini bertahan hingga kematiannya pada usia 88 tahun. Keduanya bahkan dikaruniai sebanyak delapan anak.

6. Sempat dicekal masuk AS

Walau telah tinggal 40 tahun lamanya di Amerika Serikat, Chaplin tidak pernah menjadi warga negara Paman Sam tersebut. Salah satu alasannya karena filmnya “Modern Times”, yang berisi sebuah sindiran hingga membuat dirinya dicap sebagai simpatisan komunis.

FBI Bahkan menempatkannya dalam pengawasan selama era Mccarthy, bahkan salah seorang anggota kongres Mississippi meminta untuk mendeportasi Chaplin. Pemerintah Amerika Serikat lalu mencabut izin masuknya pada tahun 1952 ketika ia pergi ke Inggris untuk berlibur.

Chaplin lalu memutuskan untuk membawa keluarganya ke Swiss dibanding kembali untuk menjawab tuntutan dewan pejabat imigrasi. Dia tercatat hanya mengunjungi Amerika Serikat sekali untuk menerima penghargaan Oscar pada 1972.

7. Peti matinya dicuri

Beberapa bulan setelah kematiannya, dua perampok dikabarkan mencuri peti matinya dari pemakaman Swiss untuk meminta tebusan sebesar 600.000 dolar AS. Para perompak bahkan mengancam anak-anaknya ketika mereka menolak untuk memenuhi tuntutannya.

Namun karena kecerobohannya sendiri, para perampok tersebut dapat ditangkap dan peti mati Chaplin ditemukan. Peti itu kemudian dimakamkan kembali dengan brankas beton agar tak dicuri lagi.