koalisi bersama demokrat

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno pernah mengajak untuk berkoalisi. Menurutnya, tawaran itu dipertimbangkan bersama tawaran-tawaran koalisi dari pihak lainnya yang pernah disampaikan kepada Partai Demokrat.

“Iya itu ada. Emang tim-nya Pak Sandiaga Uno pernah juga mengajak kepada tim kami di Partai Demokrat untuk mengajak berkoalisi. Ya semuanya dipertimbangkan,” ujar Herman di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat.

“Tapi kan yang paling mungkin adalah kita berkoalisi bukan hanya bisa berjodoh atau bisa parlay mengusung bahkan bisa nanti ada dalam kertas suara. Tapi kan harus menang,” lanjutnya. Herman menjelaskan, saat ini Demokrat berpikir rasional untuk menentukan arah koalisi.

Sandiaga Uno Koalisi Demokrat

Hal ini berbeda dengan sikap partai saat berkoalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang disebutnya merintis dari awal. Dalam konteks merintis dari awal, maka Demokrat punya daya tawar yang baik terhadap parpol lain.

“Tapi kan sekarang ini masuk dalam koalisi yang (sudah) terbentuk. Oleh karenanya berpikir rasional saja. Tentu kalau ada ruang yang terbuka dan dibicarakan, apa yang secara rasional untuk itu jadi,” tutur Herman. Dengan mempertimbangkan rasionalitas tersebut, maka menurutnya Partai Demokrat tidak lagi mengharuskan agar Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres.

“Rasional. Rasional. Ya kalau diajak jadi cawapres siap, tapi kalau tidak, kami lebih rasional untuk bisa bergabung dengan koalisi. Ya mengikuti apa yang memang sudah menjadi komitmen bersama dalam koalisi tersebut,” tuturnya.

Koalisi Lain Partai Demokrat

Diketahui, sebelumnya Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiganya saat itu mengusung bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan. Namun, setelah Partai Nasdem menyatakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) bagi Anies, Partai Demokrat kecewa.

Setelahnya Demokrat telah resmi mencabut dukungan untuk Anies Baswedan sebagai bacapres untuk Pemilu 2024. Diketahui, saat ini masih ada dua koalisi lain yang tersedia bagi Demokrat. Keduanya adalah Koalisi Indonesia Maju yang mengusung nama Prabowo Subianto sebagai bakal capres dan koalisi PDI-P yang mengusung Ganjar Pranowo. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahkan mengaku sudah move on dan siap bergabung dengan koalisi lain.

Baca Juga : Pemilu 2024 Bakal Jadi Ujian Berat Parpol Lokal di Aceh

“Hari ini, kami keluarga Partai Demokrat dengan berbesar hati, dengan kerendahan hati menyatakan move on dan siap menyongsong peluang-peluang baik di depan,” kata AHY pada konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023).

error: Content is protected !!