
Anies Bawa Cak Imin ke PKS & Anies Tegaskan Nama Koalisi Tetap ‘Koalisi Perubahan’
Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan memperkenalkan bakal cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke jajaran PKS. Anies berharap dengan kehadiran Cak Imin dapat menjadi awal yang baik untuk Koalisi Perubahan.
Bawa Cak Imin Ke PKS
Kami mengantarkan Bapak Muhaimin Iskadar sebagai Insyaallah pasangan, dan mudah-mudahan slot gacor ini menjadi awalan baik untuk perubahan Indonesia nanti,” kata Anies dalam sambutannya saat pertemuan PKB, PKS dan NasDem di DPP PKS, Jakarta Selatan.
Anies mengatakan sesuai adab yang ada, perlu memperkenalkan pasangan. Namun, kata dia, Cak Imin merupakan sosok yang terkenal, sehingga tidak perlu dikenalkan lagi. Ini adabnya, kalau kita membawa ke tempat orang tua, membawa calon mantu, harus dikenalkan, tapi yang sekarang ini tidak perlu dikenalkan, sudah terkenal dan sudah kerja bersama,” ujarnya.
Proses Panjang
Anies mengatakan ini merupakan proses yang memiliki perjalanan panjang. Namun, dia bersyukur akhirnya proses itu memiliki kepastian. “Jadi ini adalah sebuah proses yang kita semua tau perjalanan panjang di dua sisi, baik di sisi kami maupun di sisi Pak Muhaimin Iskandar. Tapi alhamdulillah proses itu sampai pada sebuah ujung dan yang disebut sebuah kebetulan sering kali adalah kesempatan yang bertemu dengan kesiapan,” jelasnya.
“Bila tidak ada kesiapan, kesempatan itu tidak menjadi kenyataan. Bila kesiapan tidak muncul kesiapan maka tidak muncul juga,” sambungnya. Sebab itu, menurutnya, yang terjadi kemarin dan saat ini ialah kesiapan bertemu kesempatan. Dia pun berharap perjalanan ke depan akan mudah. “Kami melaporkan kepada teman-teman di PKS, alhamdulillah perjalanan bersama Insyaallah perjalanan yang sudah kita rasakan ke depannya akan memudahkan, Insyaallah,” tuturnya.
Nama Koalisi Pendukung
Bakal capres Anies Baswedan menegaskan nama koalisi pendukung dirinya bersama bakal cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tetap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Namun, Anies tak menutup kemungkinan bakal membahas nama koalisi.
Kan sebenarnya tetap namanya koalisi perubahan. Kalau pada nyingkat juga nyebutnya koalisi perubahan bukan? Nanti tentu kita bahas,” kata Anies di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selatan (12/9/2023). Secara prinsip, menurut Anies, tak ada perubahan dalam nama koalisi pendukungnya. Kata perubahan bagi Anies menjadi kata kunci dalam koalisinya menjelang Pilpres 2024.
“Tapi secara prinsip tidak ada yang berubah. Karena kata kuncinya adalah perubahan, dan kata kunci itu tidak diusulkan perubahan. Jadi untuknya bisa untuk banyak hal, perubahan kata kuncinya, jadi tetap,” ujar Anies.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan sebelumnya meminta Anies Baswedan dan rekan koalisinya mengganti nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Pasalnya, Syarief memandang sedari awal ide perubahan datang dari Partai Demokrat. “Idea Perubahan adalah original dari PD (Partai Demokrat) sehingga tetap menjadi tema misi PD ke depan,” kata Syarief dikonfirmasi, Minggu (3/9).
Agenda Perubahan
Syarief menyebut Partai Demokrat bahkan sudah menggaungkan 14 agenda Perubahan yang langsung disampaikan oleh Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia menyarankan koalisi pendukung Anies mencari nama lain.
“Baiknya nama lain,” ucap Syarief menjawab apakah Anies dan koalisinya boleh memakai nama Perubahan. Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat, Renanda Bachtar, mengatakan Demokrat akan terus memperjuangkan konsep perubahan. Ia menyebut perubahan yang dimaksud bukan berarti mengubah total yang sudah ada, tetapi partai ingin mengawalnya supaya berjalan lebih baik ke depan.
“Demokrat mencermati ada sejumlah kebijakan yang kami anggap belum berjalan sebagaimana seharusnya. Dan telah disampaikan garis besarnya melalui Pidato Politik Ketum AHY berupa 14 point Perubahan,” ucap Renanda. “Nama Koalisi Perubahan kami yang inisiasi. Jejak digitalnya masih ada kok,” kata dia.

Anies: Kita akan Berhadapan bersama dengan Lawan yang Punya Sumber Daya Sangat Besar
Bakal calon presiden 2024-2029 yang diusung PKS, Anies Rasyid Baswedan (tengah) berpose bersama dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri), dan Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman (kiri) usai pembacaan hasil ketentuan Musyawarah Majelis Syuro VIII PKS di Jakarta, Kamis (23/2/2023). PKS secara resmi mendukung Anies Baswedan sebagai akan calon presiden tahun 2024-2029.
Jakarta Bakal calon presiden (bacapres) berasal dari Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP), Anies Baswedan, menyebutkan tantangan ke depan bukan tantangan yang kecil. Sebab, Anies Baswedan membuktikan akan berhadapan bersama dengan lawan politik yang punyai sumber energi terlampau besar.
Kita memahami tantangan ke depan, bukan tantangan yang kecil, tantangan yang besar. Dan kami akan berhadapan terhitung bersama dengan lawan yang punyai sumber energi yang terlampau besar,” ujar Anies saat mengimbuhkan sambutan launching Gerakan Dzikir Kemenangan dan Keselamatan Negeri yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Akui Tak Gentar
Anies meyakinkan tidak gentar bersama dengan lawan yang punyai materi besar. Mantan Menteri Pendidikan itu siap hadapi lawan bersama dengan kapabilitas spiritual. Tapi kami tidak dulu gentar bersama dengan ukuran material. Kita membuktikan kekuatan, stimulus kapabilitas spiritual yang kami punyai untuk menggapai yang dijanjikan oleh republik ini,” ujar Anies.
Anies yakin tekad baiknya akan berlangsung baik karena bersama dengan orang-orang yang baik. “Kita yakin, bersama dengan tekad baik, berlangsung bersama dengan bersama dengan orang-orang baik, bersama dengan target baik,” kata Anies.
Menurut mantan gubernur DKI Jakarta ini, melalui zikir, Allah akan membukakan jalur supaya mampu menunaikan amanat bersama dengan baik.
Dan ikhtiar ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu kelompok, bukan tentang satu anggota berasal dari bangsa ini, tapi tentang nasib seluruh komponen bangsa. Ini tentang anak cucu kami dan era depan bangsa kita,” kata Anies.
Ibadah Haji
Bakal capres yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Perbaikan Anies Baswedan pekan depan akan menjalankan ibadah haji. Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari menghendaki supaya ibadah yang akan dijalan Anies tidak dikaitkan bersama dengan politik.
“Pak Anies memahami berangkat haji ini di dalam rangka ibadah. Beliau akan menjalankan ibadah bersama dengan baik di sana. Jadi tentunya beliau sebagai seorang muslim yang baik, yang coba menjalankan ibadahnya, terhitung tidak akan berpikir mengfungsikan ini secara politis,” kata pria yang akrab disapa Tobas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Dia menepis bahwa Anies Baswedan akan langsung memberitakan akan cawapresnya sebelum saat berangkat haji. Tobas menghendaki seluruh pihak memisahkan urusan ibadah bersama dengan politik.
Jadi tidak perlu didorong-dorong, dipaksakan perlu sebelum saat berangkat haji (mengumumkan cawapres Anies), dan dikait-kaitkan bahwa nama tersebut disebut untuk sesudah itu didoakan di Tanah Suci. Menurut saya sudahlah kami pisahkan pada ibadah dan politik,” ungkapnya. Terlebih, kata Tobas, kewenangan untuk menentukan cawapres sudah diserahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan.
Ada Tekanan Dari Partai Nasdem
Dan karena kami sudah menyerahkan sepenuhnya kewenangan untuk menentukan dan memberitakan cawapres kepada Mas Anies. Tinggal kami nanti tunggu ya kapan Mas Anies jadi bahwa tersedia momentum yang tepat cocok bersama dengan dinamika politik yang tersedia untuk langsung memberitakan cawapresnya,” memahami dia.
Sebelumnya, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengungkap rencana Anies Baswedan menunaikan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi, pada 22 Juni 2023, lantaran ada tekanan berasal dari Partai NasDem.
Saya kok punyai feeling tekanan pada rekan kami di Koalisi Perubahan untuk Perubahan (KPP), yaitu Partai NasDem tersedia kaitannya bersama dengan rencana keberangkatan bacapres Anies Baswedan yang akan menunaikan ibadah haji,” kata Syahrial, kepada wartawan, Senin (19/6/2023).
Baca Juga : SBY Ingin Sekali Bertemu Megawati, Demokrat: Jangan Ada Kompor
Saya baca di media, Mentan SYL sudah diultimatum supaya datang diperiksa KPK,” sambungnya. Tak cuma itu, dia mendengar kabar jikalau tersedia pihak yang inginkan menjegal pengumuman cawapres Anies. Karena, KPP berencana akan memberitakan nama cawapres sebelum saat Anies menunaikan ibadah haji.
Kendati demikian, Syahrial menghendaki apa yang menjadi feelingnya tersebut tidak benar. Karena nama pasangan akan capres dan cawapres yang akan diusung KPP tentu akan dibawa Mas Anies menghadap Yang Maha Kuasa ke Tanah Suci. Apakah karena pihak yang berusaha menjegal KPP mendengar kabar angin jikalau Mas Anies akan memberitakan cawapresnya sebelum saat ke Mekkah?” tutur Syahrial.
Apakah spekulasi saya ini akan terbukti? Kita melihat lah perkembangannya sebelum saat keberangkatan Mas Anies menunaikan ibadah haji,” tambahnya.